Perbedaan Utama Arsitektur Komputer dengan Organisasi Komputer, dan Cara Kerja Control Unit
Nama : M. Zahlan Nugraha
Nim : 8020190073
Kelas : 05PT2
MK :
Arsitektur dan Organisasi Komputer
Tugas
Individu I
(12.04.2020)
1. Jelaskan Perbedaan Utama Organisasi Komputer dan Arsitektur
Komputer? Berikan Contohnya.
2. Gambarkan dan Jelaskan Cara Kerja Struktur – Unit Kontrol .
Penjelasan
:
1.
Perbedaan
Utama Arsitektur Komputer dan Organisasi Komputer
-
· Pengertian
Arsitektur Komputer Adalah konsep perencanaan dan
struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer
ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian
perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Mempelajari atribut ‑ atribut sistem komputer yang terkait
dengan seorang programmer.
Organisasi Komputer Adalah bagian
yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan interkoneksi antar
komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Mempelajari bagian yang terkait dengan unit‑unit operasional
computer dan hubungan antara komponen sistem komputer.
- Perbedaan Utama
– Atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer.
– Contoh : Set Instruksi, Aritmetika yang dipergunakan, Teknik Pengalamatan, Mekanisme I/O.
Organisasi Komputer
– Bagian yang terkait dengan erat dengan unit – unit operasional.
– Contoh : Teknologi Hardware, Perangkat Antarmuka, Teknologi Memori, Sistem Memori, Dan Sinyal – Sinyal Control.
– Bagian yang terkait dengan erat dengan unit – unit operasional.
– Contoh : Teknologi Hardware, Perangkat Antarmuka, Teknologi Memori, Sistem Memori, Dan Sinyal – Sinyal Control.
Control
Unit merupakan bagian yang berfungsi
sebagai pengatur dan mengatur dan pengendali semua peralatan computer, Control
Unit juga mengatur kapan alat input menerima data, mengolah, dan menampilkan
proses serta hasil pengolahan data. Dengan demikian semua perintah dapat
dilakukan secara berurutan tanpa adanya tumpang tindih antara satu perintah
dengan perintah lainnya.
Pada awal-awal desain komputer, CU
diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang susah untuk didesain.
Sekarang, CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang
disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol (control store).
Beberapa word
dari microprogram dipilih
oleh microsequencer dan bit yang datang dari word-word
tersebut akan secara langsung mengontrol bagian-bagian berbeda dari perangkat
tersebut, termasuk di antaranya adalah register, ALU,
register instruksi, bus dan peralatan input/output di luar chip. Pada komputer
modern, setiap subsistem ini telah memiliki kontrolernya masing-masing, dengan
CU sebagai pemantaunya (supervisor).
Tugas dari CU adalah sebagai berikut:
·
Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
·
Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
·
Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh proses.
·
Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan
logika serta mengawasi kerja.
·
Menyimpan hasil proses ke memori utama.
Proses
tiga langkah karakteristik unit control:
·
Menentukan elemen dasar prosesor
·
Menjelaskan operasi mikro yang akan dilakukan prosesor
·
Menentukan fungsi-fungsi yang harus dilakukan unit control agar menyebabkan
pembentukan operasi mikro
Masukan-masukan
unit control:
1.
Clock / pewaktu
pewaktu adalah
cara unit control dalam menjaga waktunya. Unit control menyebabkan sebuah
operasi mikro (atau sejumlah operasi mikro yang bersamaan) dibentuk bagi setiap
pulsa waktu. Pulsa ini dikenal sebagai waktu siklus prosesor.
2.
Register instruksi
opcode instruksi
saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro mana yang akan dilakukan
selama siklus eksekusi.
3.
Flag
flag ini
diperlukan oleh unit control untuk menentukan status prosesor dan hasil operasi
ALU sebelumnya.
4.
Sinyal control untuk mengontrol bus
Bagian bus
control bus system memberikan sinyal-sinyal ke unit control, seperti
sinyal-sinyal interupsi dan acknowledgement.
Keluaran-keluaran
unit control:
·
Sinyal control didalam prosesor: terdiri dari dua macam: sinyal-sinyal yang
menyebabkan data dipindahkan dari register yang satu keregister yang lainnya,
dan sinyal-sinyal yang dapat mengaktifasi fungsi-fungsi ALU tertentu.
·
Sinyal control bagi bus control; sinyal ini juga terdiri dari dua macam: sinyal
control bagi memori dan sinyal control bagi modu-modul I/O
Macam-macam CU
1. Single-Cycle CU
Proses di Single-Cycle CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya
setiap instruksi ada pada satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state.
Dengan demikian fungsi boolean masing-masing control line hanya
merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus mempunyai
panjang yang sama untuk setiap jenis instruksi. Ada dua bagian pada unit
kontrol ini, yaitu proses men-decode opcode untuk
mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi (yaitu di gerbang AND), dan
pemberian sinyal kontrol berdasarkan jenis instruksinya (yaitu gerbang OR).
Keempat jenis instruksi adalah “R-format” (berhubungan dengan register), “lw”
(membaca memori), “sw” (menulis ke memori), dan “beq” (branching).
Sinyal kontrol yang dihasilkan bergantung pada jenis instruksinya. Misalnya
jika melibatkan memori ”R-format” atau ”lw” maka akan sinyal ”Regwrite” akan
aktif. Hal lain jika melibatkan memori “lw” atau “sw” maka akan diberi sinyal
kontrol ke ALU, yaitu “ALUSrc”. Desain single-cycle ini lebih dapat
bekerja dengan baik dan benar tetapi cycle ini tidak efisien.
2. Multi-Cycle CU
Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle,
unit kontrol yang multi-cycle lebih memiliki banyak fungsi. Dengan
memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean dari
masing-masing output control line dapat ditentukan.
Masing-masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic. Jadi akan
terdapat banyak fungsi boolean, dan masing-masingnya tidak sederhana. Pada cycle
ini, sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan melihat pada bit-bit
instruksinya. Bit-bit opcode memberitahukan operasi apa yang selanjutnya
akan dijalankan CPU.
Implementasi Unit Kontrol
1. Implementasi
hardwired
Unit kontrol merupakan rangkaian kombinatorial.
Sinyal-sinyal logika inputnya akan didekodekan menjadi sinyal-sinyal logika
output, yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke sistem komputer. Sinyal-sinyal
input tersebut, seperti clock, flag, register instruction, dan sinyal kontrol
merupakan input bagi unit kontrol untuk mengetahui status komputer. Sinyal
keluaran yang dihasilkan akan mengendalikan sistem kerja komputer.
N buah input biner akan menghasilkan 2N output biner.
Setiap instruksi memiliki opcode yang yang berbeda-beda. Opcode yang berbeda
dalam instruksi akan menghasilkan sinyal kontrol yang berbeda pula. Pewaktu
unit kontrol mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodik.
Pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap
operasi mikro yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja
masing-masing bagian. Masalah dalam Merancang Implementasi Hardwired:
·
Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan operasi mikronya
·
Sulit didesain dan dilakukan pengetesan
·
Tidak fleksibel
·
Sulit untuk menambahkan instruksi baru
Jadi secara garis besar:
·
Intinya unit control merupakan rangkaian kombinatorial
·
Sinyal-sinyal logika inputnya akan dikodekan menjadi sekumpulan sinyal-sinyal
logika output yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke system computer
·
Input unit control meliputi sinyal-sinyal register instruksi, pewaktu, flag dan
sinyal bus control
·
Sinyal-sinyal tersebut sebagai masukkan bagi unit control dalam mengetahui
status computer
·
Selanjutnya dikodekan manghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan system
kerja computer
·
n buah input biner akan menghasilkan 2n output biner
·
setiap instruksi memiliki opcode yang berbeda – beda
·
opcode yang berbeda dalam setiap instruksi akan menghasilkan sinyal control
yang berbeda pula
·
pewaktu unit control mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodic
·
pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro yang
dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing – masing
bagian
2.
Implementasi microprogrammed
Implementasi yang paling reliabel saat ini adalah implementasi
microprogrammed. Unit kontrol memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program
kontrolnya. Fungsi–fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program kontrol
yang tersimpan pada unit kontrol. Selain itu, fungsi–fungsi pengontrolan tidak
berdasarkan dekode dari input unit kontrol lagi. Teknik ini dapat menjawab
kesulitan–kesulitan yang ditemui dalam implementasi hardwired.
Jadi secara garis besar:
·
Unit control memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program controlnya
·
Fungsi-fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program control yang tersimpan
pada unit control
·
Fungsi-fungsi pengontrolan tidak berdasarkan decode dari input unit control
lagi
·
Teknik ini dapat menjawab kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam implementasi
hardwired
CARA KERJA CONTROL UNIT
Ketika sebuah komputer pertama kali
diaktifkan power-nya, maka komputer tersebut menjalankan operasi bootstrap. Operasi ini akan membaca
sebuah instruksi dari suatu lokasi memory yang telah diketahui sebelumnya dan
mentransfer instruksi tersebut ke control unit untuk dieksekusi.
Instruksi-intruksi dibaca dari memory dan dieksekusi sesuai dengan urutan
penyimpanannya. Program counter dari suatu computer menyediakan suatu cara
untuk menyimpan lokasi instruksi berikutnya. Urutan eksekusi berubah dengan
memindah lokasi intruksi baru ke program counter sebelum pembacaan (fetch)
instruksi dikerjakan. Sebuah intruksi merupakan kalimat imperatif pendek yang
sudah dapat menjelaskan makna dari perintah tersebut. Suatu intruksi terdiri
dari :
1.
subjek (komputernya)
2.
verb (suatu kode operasi yang mengindikasikan pekerjaan apa yang akan
dilaksanakan)
3.
objek (operands) yang
mengidentifikasikan nilai data atau lokasi memory.
Ketika intruksi-intruksi diterima oleh Control Unit, operation code akan mengaktifkan urutan logic untuk mengeksekusi
intruksi-intruksi tersebut.
Satu eksekusi
program terdiri dari beberapa instruction
cycle yang menjadi komponen penyusun dari program tersebut. Sedangkan untuk
setiap instruction cycle terdiri dari
beberapa sub cycle lagi seperti ftech cycle, indirect cycle, execute cucle,
dan interrupt cycle. Setiap sub cycle ini disusun dari beberapa
perintah dasar yang disebut micro
operation. Untuk lebih jelasnya, seperti di bawah ini :
Setiap control signal yang ada sebenarnya
berfungsi sebagai switch untuk
menghubungkan beberapa regsiter (MAR, MBR, PC, IR) serta komponen lainnya
seperti ALU dan setiap micro operation
diwakilkan oleh satu control signal.
Micro operation bekerja antar register untuk membentuk suatu sub cycle, sebagai
contoh fetch cycle :
a. T1 : MAR ç (PC)
b. T2 : MBR ç (memory)
PC ç (PC) + 1
c. T3 : IR ç (MBR)
Sebagai contoh sederhana dari control signal seperti
bagan di bawah ini :
Untuk
ftech cycle, micro operation pertama adalah MAR ç (PC) yang diwakilkan oleh
control signal C2. Selanjutnya MBR ç (memory) diwakilkan C5 dan seterusnya.
Pada
hardwire implementation control unit sebagai combinatorial circuit yang dibuat
berdasarkan control signal yang akan dikeluarkan. Jadi untuk setiap control
signal memiliki rangkaian logika tertentu pada control unit yang dapat
menghasilkan control signal yang dimaksud. Secara umum untuk metode ini
digunakan PLA (progammable logic array) untuk merepresentasikan control signal,
seperti gambar di bawah ini :
Input
untuk control unit yaitu IR, flags, clock, dan control bus signal. Flags dan
control bus signal memiliki representasi secara langsung dan signifikan terhadap
operasi bila dibandingkan dengan IR dan clock. Untuk IR sendiri, control unit
akan menggunakan operation code yang terdapat pada IR. Setiap operation code
menandakan setiap proses yang berbeda. Proses ini dapat disederhanakan dengan
digunakannya decoder. Decoder memiliki n input dan 2n output yang akan
merepresentasikan opcode. Jadi input dari IR akan diterjemakan oleh decoder
sebelum menjadi dan mendesain control unit. Selain itu
dibandingkan dengan harwired jauh lebih murah. Implementasi dari decoder dan
sequencing logic dari μ programmed
merupakan logika yang sederhana. Kemudahan untuk melakukan testing dan
menambahkan instruksi baru dengan desain yang fleksibel. Sedangkan kelebihan
dari hardwire adalah kecepatannya yang tinggi karena logika control unit
langsung dibentuk menjadi rangkaian.
Source :
http://student.blog.dinus.ac.id/titowae/2015/06/24/perbedaan-organisasi-komputer-dengan-arsitektur-komputer/
https://www.robicomp.com/wp-content/uploads/2019/11/Arsitektur-Komputer-732x400.jpg
https://www.latarde.com/wp-content/uploads/2019/10/RAM-and-ROM.jpg
http://pongset.blogspot.com/2012/05/control-unit-dan-cara-kerjanya.html
Komentar
Posting Komentar